Adas (Foeniculum Vulgare Mill) merupakan jenis tanaman berkhasiat obat yang dapat hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tumbuhan ini dapat hidup di dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, tetapi akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asli Indonesia, tetapi di Indonesia cukup populer. Tanaman ini asal mulanya tumbuh di Eropa Selatan dan Asia. Akan tetapi, karena banyak manfaatnya akhirnya tumbuhan ini banyak dibudidayakan di berbagai negara seperti di India, Argentina, Eropa, Jepang, dan di Indonesia.
Di Indonesia, adas mempunyai banyak nama lebih dari sepuluh bergantung di daerah mana ditanam. Nama-nama dari tanaman adas sebagai berikut:
- Das pedas (Aceh)
- Adas, adas pedas (Melayu)
- Adeh, manih (Minangkabau)
- Hades (Sunda)
- Adas, adas londa (Jawa)
- Adhas (Madura)
- Paapang, Paampas (Manado)
- Adasa, rempasu (Makasar)
- Adase (Bugis)
- Adas (Bali)
- Wala wunga (Sumba)
Pengolahan adas dengan cara menyuling buahnya yang telah masak lalu dikeringkan dahulu. Setelah itu adas akan menghasilkan minyak yang berguna bagi industri obat-obatan atau farmasi. Rasa minyak adas ada yang pahit dan ada yang manis. Adas juga dipakai untuk bumbu atau sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari yang di beberapa daerah terkenal dengan sebutan adas pulosari.
Kandungan Kimia
Tanaman adas bermanfaat bagi kesehatan dan pengobatan karena kandungan kimia alaminya. Kandungan kimia tersebut berada dalam daun, buah, dan akarnya. Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1-6%, mengandung 50-60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehind, asam anisat, dan 12% minyak lemak.
Manfaat
Dengan kandungan kimia yang telah disebutkan di atas, manfaat yang dapat diambil dari tanaman adas ini yaitu:
Buah, bermanfaat untuk mengatasi sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk berdahak, sesak napas (asma), nyeri haid, haid tidak teratur, air susu ibu (ASI) sedikit, putih telur dalam kencing (proteinuria), susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), pembengkakan saluran sperma (epididimis), penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis), mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya, rematik gout, keracunan tumbuhan obat atau jamur.
Daun, berkhasiat mengatasi batuk, perut kembung, kolik, rasa haus, dan meningkatkan penglihatan.
Akar, bisa dimanfaatkan antara lain sebagai pencahar dan diuretik.